Dua gol Lionel Messi dan satu dari David Villa plus Jordi Alba menjadi pembeda skor dalam pertandingan Barcelona vs AC Milan yang berakhir dengan skor 4-0. Bermain di Camp Nou pada Rabu, 13 Maret 2013, klub Catalan berada dalam penampilan terbaik mereka musim ini pada laga Barca vs Milan. Sekaligus, membuat keunggulan agregat 0-2 yang dimiliki Milan bagai percuma. Hasil Liga Champion ini membuat Barca lolos ke perempat final dengan agregat 4-2.
Dalam pertandingan Barcelona vs Milan, pelatih Jordi Roura menurunkan para pemain terbaiknya dengan kunci trio Pedro Rodriguez, David Villa, dan Lionel Messi. Sementara itu, Max Allegri menepati janjinya untuk tetap memasang tiga ‘pemain depan’ dengan M’Baye Niang dan Kevin Prince Boateng menemani Stephan El Shaarawy untuk partai Barca vs AC Milan.
Baru lima menit laga Milan vs Barca dimulai, Lionel Messi langsung unjuk gigi. Setelah pada duel AC milan vs Barcelona di leg pertama King Leo tak diberi kesempatan oleh bek Rossoneri, kini umpan satu-duanya dengan Xavi Hernandez membawa King Leo bergerak masuk ke kotak penalti sebelum melepaskan tembakan yang menaklukkan Christian Abbiati. Berubahlah skor Milan vs Barcelona, dan keadaan di Camp Nou menegang menanti gol kedua datang.
Barca mengobrak-abrik pertahanan Milan dalam menit-menit awal. Tujuh menit setelah golnya, Messi nyaris membuat agregat sama kuat dengan tandukan merebound sepakan Andres Iniesta. Namun, masih menyamping. Hal ini terus berlanjut. Rossoneri mudah kedodoran, sedangkan lini tengah Barca begitu mudah merampas bola. Hal yang tak terjadi kala laga berlangsung di San Siro.
Meski Barcelona terus mengetuk pintu gol, AC Milan tak menyediakannya. Dan kelemahan tuan rumah mengantisipasi umpan panjang, sempat terekspos. Niang yang tak terkawal melepaskan tembakan yang membentur mistar. Semenit kemudian, Lionel Messi kembali menjawab kritikan kepadanya yang seakan lenyap di partai besar, dengan mencetak gol ke-53 sepanjang musim ini di menit 40.
Menerima umpan Andres Iniesta, Messi bergerak di luar kotak penalti, lalu melepaskan tembakan di antara dua kaki Philipp Mexes untuk menjebol gawang Abbiatti. Agregat sama kuat 2-2.
Awal babak kedua, tepatnya menit 55, gol yang dinanti seisi stadion hadir. Menerima umpan brilian dari Xavi Hernandez, David Villa berhasil menusuk sisi kiri kotak penalti Rossoneri tanpa kawalan, lalu mencetak gol ketiga sekaligus membuat Barca unggul agregat.
Kehadiran Robinho sempat membuat Milan lebih berbahaya. Dengan barisan belakang Barca yang gampang bocor, clean sheet Victor Valdes bergantung pada seberapa ketat lini tengah yang digalang Sergio Busquets.
Di ujung-ujung laga, sebuah gol dari Jordi Alba semakin menenggelamkan AC Milan dalam keterasingan. Umpan Alexis Sanchez diselesaikan dengan baik oleh Alba sekaligus membuat Barcelona melakukan comeback paling spektakuler sepanjang sejarah Liga Champions. Sementara itu, Rossoneri harus kembali menyadari, takdir pahit yang pernah menyergap mereka di Riazor (melawan Deportivo La Coruna) kembali berulang.
Barcelona | AC Milan | |
14(7) | Shots (on goal) | 10(2) |
6 | Fouls | 19 |
6 | Corner kicks | 3 |
2 | Offsides | 5 |
67% | Time of Possession | 33% |
1 | Yellow Cards | 3 |
0 | Red Cards | 0 |
2 | Saves | 3 |
Barcelona (4-3-3): Valdes; Alves, Pique, Mascherano (Puyol ’76), Alba; Xavi, Busquets, Iniesta; Pedro (Adriano ’82), Messi, Villa (Sanchez ’74)
Milan (4-3-3): Abbiati; Abate, Zapata, Mexes, Constant; Flamini (Bojan Krkic ’75), Ambrosini (Sulley Ali Muntari ’60), Montolivo; Niang (Robinho ’60), Boateng, El Shaarawy
sumber
0 komentar:
Posting Komentar