Selasa, 09 September 2008

Konkordat Paus dan Hitler

Apa yang anda ketahui tentang Hitler ? berapa jumlah orang Yahudi yang telah dia musnahkan? Masih banyak lagi pertanyaan yang dapat kita ajukan berkenaan dengan tokoh yang satu ini. Sebuah kesan yang muncul dari kebanyakan kita adalah kejam, gila, sadis, dsb. Ditangan dialah beribu-ribu orang Yahudi tewas dalam camp-konsentrasi.
Belakangan ini muncul sebuah isu yang sangat hangat dan sangat controversial. isu ini muncul dan berkembang dalam wilayah Eropa Barat. Isu ini berhubungan dengan pihak Vatikan dan Hitler dalam memusanahkan orang-orang Yahudi. Pihak Vatikan lewak Paus Pius XII dituding bertanggung jawab atas terjadinya pembantaian beribu-ribu orang Yahudi oleh Hitler. Mungkin kita bertanya-tanya mengapa yang menjadi dalang adalah Hitler tetapi yang bertanggung jawab adalah Pihak Vatikan?
Selain itu yang menjadi permasalahan adalah tersendatnya Proses beatifikasi Paus Pius XII karena isu yang berkembang itu. Dalam makalah ini penulis mencoba untuk menjelaskan isu yang telah beredar dan berkembang pada waktu itu.

HUKUM KANONIK
Dalam memahami masalah ini sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu tentang hukum Katolik karena hukum katolik ini menjadi sebuah kunci dari isu yang berkembang itu.
Pada tahun 1917 gereja katolik mencoba mengeluarkan sebuah ajaran gereja yang berbentuk Hukum Katolik. Hukum ini biasa kita sebut dengan Hukum Kanonik. Penulisan naskah hukum kanonik ini mempunyai latar belakang untuk menanggulangi Anti- Modernis yang mulai berkembang di benua Eropa bahkan Dunia. Hukum ini menjadi dapat sarana bagi istana kepausan yang baru, tidak seimbang, dan tidak sejajar antara kepuasan dengan gereja. Arsistek utamanya adalah Gasparri dan Pacelli dengan dukungan dari 2000 sarjana dan 700 uskup. Tugas itu diemban Pacelli selama 13 tahun.
Kitab hukum tersebut akan diberlakukan secara menyeluruh tanpa pengecualian dan tanpa pandang bulu. Hukum katolik ini menggambarkan garis wewenang dan menetapkan aturan-aturan sekaligus sanksi-sanksinya. Seakan-akan hukum ini begitu penting bagi keberadaan gereja yang diwakili oleh Vatikan. Jika kita lihat memang hukum ini begitu penting karena di dalamnya mengandung sebuah kebenaran ajaran yang absolute. Maksudnya segala sesuatu yang di ajarkan oleh Gereja (Vatikan) tidak dapat salah. Sebuah surat kabar tahun 1917 menulisakan bahwa “ kini kebenaran absolute di wilayah iman dan moral telah diletekkan pada kepausan.” selain mengatur tentang ajaran Gereja yang absolut, hukum ini mengatur pastur-pastur dalam berpolitik. Tanpa seijin dari Vatikan seorang pastur tidak dapat duduk dalam pemerintahan suatu negara. Hukum ini memiliki model kekuasaan ibarat piramida. Paus berada pada tingkat paling tinggi dan di bawahnya adalah hukum ini. Dalam Kanon 218: “Memiliki kewenangan dan yurisdikasi tertinggi di seluruh gereja, baik dalam persoalan-persoalan iman maupun moral, dan dalam hal yang berkaitan dengan disiplin dan pemerintahan gereja di seluruh dunia.”

SEPAK TERJANG HITLER DALAM DUNIA POLITIK
setelah kita membedah lebih dalam tentang kitab hukum katolik maka kita harus mengerti sepak terjang Hitler dalam dunia Politik. Diawali dengan keadaan politik Jerman yang semakin memburuk. Ini ditandai dengan mulai melunturnya system dmokrastis di Jerman. Pembentukan cabinet yang silih berganti mengakibatkan dunia politik Jerman mulai lemah. Dalam keadaan ini partai yang bersifat demokratis mulai diserang oleh orang-orang komunis dan Nazi.
Pada masa ini Hitler hanya menjabat sebabai anggota partai buruh Jerman. Tetapi belum masuk dalam pemerintahan Jerman. Baru pada tahun 1933, Hitler mulai menjabat sebagai Konselir di Negara. Lalu pada tahun 1889-1945, ia memimpin Jerman sebagai seorang dictator. Hitler mengubah Negara Jerman menjadi sebuah mesin perang yang tangguh dan menyebabkan meletusnya Perang Dunia II pada tahun 1939.
Setelah Hitler berkuasa maka Paham Fasisme[1] mulai berkembang di Jerman karena paham yang dibawa oleh Hitler. Paham fasisme inilah yang nantinya mempengaruhi Hitler untuk memusanahkan bangsa Yahudi di dataran Jerman dan Eropa. Hitler menyatakan bahwa wilayah Jerman saat itu tidak cukup lagi bagi Jerman dan ras Aria tengah terhimpit di wilayah itu sehigga harus dimusnahkan selain paham fasisme itu sendiri. Mereka melakukan tindakan tanpa kenal ampun terhadap bangsa Yahudi, Gipsi, Plandia, dan Slavia, kelompok yang mereka anggap lebih rendah dari pada mereka.

2 PIHAK YANG SALING MEMBUTUHKAN
1. Perjanjian
Selama Pacelli menjabat sebagai….. beliau pernah menandatangani sebuah konkordat antara Vatikan dengan pihak Jerman yang pada waktu itu dipegang oleh Hitler. Konkordat itu besisikan tentang jaminan tentang tidak adanya intervensi terhadap resim Hitler yang memang berkeinginan kuat untuk membumihanguskan bangsa Yahudi. Jika kita lihat sebuah kejanggalan dan ketidak benaran terjadi. Banyak orang pasti bertanyaa mengapa pihak Vatikan mau menjalin sebuah perjanjian? Sebuah keberanian telah diambil oleh Pacelli karena pada waktu itu Vatikan melalui Pacelli mencoba membuat Hukum Kanon pada tahun 1911 dan coba diterapkan dalam beberapa Negara salah satunya adalah Jerman. Hukum kanon ini terkesan begitu istimewa dan harus disebarkan karena didalamnya terdapat sebuah ajaran yang penting bagi gereja yaitu ke absolutan ajaran Vatikan. Hal inilah yang menjadi sebuah tujuan Vatikan menandatangani konkordat itu. Permasalah sekarang adalah bagaimana Hukum katolik ini dapat diterima oleh masyarakat dunia atau lebih sempitnya lagi adalah masyarakat Jerman. Salah satu cara yang dapat dilakuakan adalah mencoba menuruti tuntutan pemerintah Jerman yang pada waktu itu dikuasai oleh Hitler. Pada waktu itu Hitler sebagai pengusa baru Jerman mencoba memanfaatkan keadaan ini dengan mengadakan perjanjian yang isinya pihak Vatikan tidak akan mencampuri urusan politik dari Jerman. Sehingga pada waktu itu ketika Hitler membunuh orang-orang Yahudi pihak Vatikan tidak dapat berbuat apa-apa. Sehingga terkesan diam terhadap pembantaian itu.


2. Faktor Sejarah
apabila kita melihat kebelakang tentang sejarah awal umat katolik terlihat bahwa pada jaman dahulu jemaat awal sangat membenci orang Yahudi. Antipati Kristen terhadap orang Yahudi telah ada semenjak masa gereja Kristen awal karena orang-orang Yahudi telah membunuh Yesus Kristus yang bukan lain adalah Tuhan kita sendiri. Peristiwa inilah yang membuat sebuah luka batin yang dalam bagi pengikut katolik dan masalah masih membekas hingga sekarang. Ini adalah sebuah dugaan sementara yang dikeluarkan oleh seorang penulis yaitu John Cornwell jika kita nalar ini ada benarnya. Sebuah kebencian dapat mengalahkan segalanya. Tetapi apakah sikap paus terhadap orang Yahudi sebegitu parahnya hingga membenci orang Yahudi ?
GERAKAN BAWAH TANAH PAUS PIUS XII
Dalam isu yang memanas ini maka banyak ahli bahkan berbagai majalah mulai menyelidiki tentang isu yang muncul itu. Yang menjadi pertanyaan banyak pihak adalah apakah benar pihak Vatikan membenci bangsa Yahudi sehingga “memperbolehkan” pihak Hitler membasmi mereka?
Berikut ini penulis akan cantumkan beberapa data yang berkaitan dengan gerakan bawah tanah Paus Pius XII :
1. Carlo Sestieri, “ Ribuan orang Yahudi warga kota Roma pasti sudah ditangkap oleh pasukan Nazi pada tanggal 16 Oktober 1943, kalau bukan karena sikap hati-hati Vatikan. Mungkin hanya orang-orang Yahudi yang tertindas yang bisa mengerti mengapa Bapa Suci, Sri Paus Pius XII, tidak dapat secara terbuka mengecam pemerintahan Fasis-Nazi. Tanpa ragu-ragu ini telah menghindarkan bencana yang lebih besar.
2. Bulan Juni 1940, sekitar 500 orang Yahudi berangkat meninggalkan Bratislava menuju tanah Palestina, namun disana mereka ditolak berlabuh dan demikian juga di tempat-tempat lainnya. Empat bulan kemudian, kapal mereka ditangkap oleh otoritas italia, dan sementara dipenjarakan menunggu transfer ke tangan Nazi Jerman. Herman Herskovich, putera salah satu dari tawanan itu meminta Sri Paus untuk melepaskan para pengungsi. Perminataan ia di kabulkan oleh Sri Paus. Lalu pihak Vatikan mulai membangun kamp pengungsi di Calabria yang dibangun secara tergesa-gesa. Bahkan Paus sendiri mengawasi pemindahan dari pengungsi itu.
3. Bulan Oktober 1943, ketika pasukan Jerman menangkapi ribuan warga Yahudi di Roma dan akan dideportasi ke kamp-kamp maut, Sri paus Pius XII bernegosiasi dengan duta besar Jerman dan berhasil menyelamatkan nyawa 8000 warga Yahudi dari kematian. Lebih daripada itu, Sri Paus juga memerintahkan agar semua biara-biara, gereja dan tempat-tempat belajar untuk menyembunyikan warga Yahudi dari tangan Nazi.
4. New York Times, di tengah kegelapan yang menyelimuti Eropa saat itu, hanya ada satu suara, sendirian menghimbau untuk perdamaian. Dalam pesan Natalnya Paus menyebut tujuan tindakan Nazi sebagai tindakan tercela, sesuatu yang sangat bertentangan dengan ajaran Kristen.
Dari data diatas kita dapat melihat sendiri sebuah tindakan Heroik yang dilakukan oleh sang Paus dalam membebaskan warga Yahudi walau tidak dapat semua. Tetapi dapat sebagai toluk ukur bahwa Paus masih mempunyai perhatian pada perdamaian dan orang Yahudi sendiri. Memang secara public Paus tidak memberiperintah pada berbagai pihak untuk membebaskan orang Yahudi tetapi secara terselubung dapat dikatakan benar. Ini dikarenakan karena Paus tidak ingin menundang reaksi keras dari Hitler sehingga mengakibatkan Hitler lebih kejam dalam membasmi warga Yahudi.

KESIMPULAN
Dari seluaruh pemaparan data yang ada maka dapat disimpulkan bahwa Paus Pius XII sebagai pemimpin gereja tidak membiarkan sebuah pembantaian terjadi. Tetapi banyak orang Yahudi yang selamat mengucapkan terima kasih kepada Paus Pius XII karena telah membebaskan dari kematian dan siksaan yang dilakukan oleh pihak Hitler. Dapat dikatakan bahwa penandatanganan konkordat itu adalah sebuah kesalahan yang telah dilakuakan oleh pihak Vatikan. Kita tahu bahwa penandatanganan konkordat itu hanya untuk memuluskan hukum katolik yang di sebarkan di berbagai penjuru Dunia.
Bagi seorang seminaris, dengan adanya makalah ini kita diajak untuk mengetahui noda hitam yang ada sehingga kita dapat berefleksi untuk kegiatan Pastoral dan menggereja kita.

PENUTUP
Pemalsuan sejarah dengan cepat tersebar dan mengakibatkan tercemarnya pihak Vatikan. Dapat dikatakan bahwa ini adalah masa kelam gereja yang langsung ditebus oleh gereja. Beribu-ribu orang Yahudi terselamatkan dari kamp- kematian itu. Sebuah nodo hitam yang harus kita ketahui dan kita tidak boleh terjatuh pada lubung yang sama.

[1] Merupakan sebuah paham poltik yang menggagungkan kekuasaan absolute tanpa demokrasi.

0 komentar:

    Unordered List

    a

    Text Widget